Get Free Music at www.divine-music.info
Get Free Music at www.divine-music.info

Free Music at divine-music.info

Jumat, 22 Februari 2013

Menggunakan Sistem Informasi untuk kompetitif dalam bisnis






 BERSAING DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI INFORMASI



II.1    TEKNOLOGI INFORMASI STRATEGIS
                   Teknologi tidak lagi merupakan   pemikiran terakhir dalam membentuk strategi bisnis, tetapi merupakan penyebab dan penggerak yang sebenarnya. Teknologi informasi dapat mengubah cara berbagai bisnis bersaing. Jadi, kita harus melihat sistem informasi secara strategis, yaitu merupakan jaringan kompetitif yang penting, sebagai jalan untuk pembaruan organisasi, dan sebagai investasi penting dalam teknologi yang dapat membantu perusahaan mengadopsi proses strategis dan bisnis yang memungkinkannya untuk merekayasa ulang atau mengubah diri agar dapat bertahan hidup serta berhasil dalam lingkungan bisnis saat ini yang dinamis.

II.2    KONSEP-KONSEP STRATEGI KOMPETITIF
          Dalam hal ini menekankan bahwa peran utama aplikasi sistem informasi dalam bisnis adalah untuk memberikan dukungan yang efektif atas strategi perusahaan agar dapat memperoleh keunggulan kompetitif. Peran strategi sistem informasi ini melibatkan penggunaan teknologi informasi untuk mengembangkan berbagai produk, layanan, dan kemampuan yang memberikan perusahaan keunggulan besar atas tekanan kompetitif dalam pasar global.
          Hal ini menciptakan sistem informasi strategis, sistem informasi yang mendukung atau membentuk posisi kompetitif dan strategi dari perusahaan bisnis. Jadi, sistem informasi strategis dapat berupa sistem informasi apa pun (TPS, SIM, DSS, dan lain-lain) yang menggunakan teknologi informasi untuk membantu organisasi memperoleh keunggulan kompetitif, mengurangi kelemahan kompetitif, atau untuk memenuhi tujuan strategis perusahaan lainnya. Berikut beberapa konsep dasar yang mendifinisikan peran dari sistem informasi strategis.

1.    Tekanan Kompetitif dan Strategi
          Perusahaan dapat bertahan hidup dan berhasil dalam jangka panjang hanya jika perusahaan tersebut berhasil mengembangkan strategi untuk menghadapi lime tekanan kompetitif yang membentuk struktur persaingan dalam industrinya. Dalam model klasik Michael Porter mengenai strategi kompetitif, bisnis apapun yang ingin bertahan hidup dan berhasil harus mengembangkan dan mengimplementasikan berbagai strategi untuk secara efektif mengatasi (1) persaingan dari para pesaing dalam industrinya, (2) ancaman pemain baru dalam industri dan pasarnya, (3) ancaman yang dihadapi karena adanya produk pengganti yang dapat mengambil pangsa pasar, (4) daya tawar pelanggan, dan (5) daya tawar pemasok.
         
         
Strategi Dasar Penggunaan Teknologi Informasi dalam Bisnis
Contoh Perusahaan
Penggunaan Strategi Teknologi Informasi

·   Strategi Kepemimpinan dalam Biaya
Menjadi produsen produk dan jasa yang berbiaya rendah dalam industry. Selain itu, perusahaan dapat menemukan berbagai cara untuk membantu para pemasok atau pelanggan mengurangi biaya mereka atau meningkatkan biaya pesaingnya.



·   Strategi Diferensiasi
Mengembangkan berbagai cara untuk melakukan diferensiasi produk dan jasa perusahaan dari para pesaingnya atau mengurangi keunggulan diferensiasi para pesaingnya. Hal ini dapat memungkinkan sebuah perusahaan untuk berfokus pada produk atau jasa agar mendapatkan keunggulan dalam segmen atau ceruk (niche) tertentu suatu pasar.

·   Strategi Inovasi
Menemukan berbagai cara baru untuk melakukan bisnis. Hal ini dapat melibatkan pengembangan berbagai produk dan jasa yang unik, atau masuk ke dalam pasar atau ceruk pasar yang unik. Hal ini juga dapat melibatkan pelaksanaan perubahan yang radikal atas proses bisnis dalam mamproduksi atau mendistribusikan produk dan jasa yang begitu berbeda dari cara bisnis dulu dilakukan, hingga dapat mengubah struktur dasar industri.

·   Strategi pertumbuhan
Secara signifikan memperluas kemampuan perusahaan untuk memproduksi barang dan jasa, memperluas ke pasar global, melakukan diversifikasi produk dan jasa baru, atau berintegrasi ke dalam produk dan jasa yang berhubungan

·  Strategi persekutuan
Membuat hubungan dan persekutuan bisnis baru dengan para pelanggan, pemasok, pesaing, konsultan, dan perusahaan-perusahaan lainnya. Hubungan ini dapat meliputi merger, akuisisi, joint venture, membentuk “perusahaan virtual”, atau kesepakatan pemasaran, manufaktur, atau distribusi antara suatu bisnis dengan mitra dagangnya
Dell Computer












Consolidated Freightways













Amazon.com

















Citicorp









Wal-Mart / Procter & Gamble

Perakitan berdasarkan pesanan online











Penulusuran pengiriman barang pelanggan secara online










Sistem layanan penuh untuk pelanggan secara online














Internet global









Pengisian persediaan secara otomatis oleh pemasok

Gambar di atas memberikan contoh seberapa spesifik perusahaan telah menggunakan sistem informasi strategis untuk mengimplementasikan masing-masing dari lima strategi dasar tersebut untuk mendapat keunggulan kompetitif. Penggunaan utama teknologi internet adalah untuk bisnis elektronik dan aplikasi perdagangan.
2.    Strategi Kompetitif lainnya
Beberapa strategi lain selain lima strategi sebelumnya dapat dilihat dari beberapa strategi utama yang juga diimplementasikan melalui teknologi informasi. Diantaranya adalah : Mengunci pelanggan dan pemasok di dalam (loocking-in customers and suppliers) contohnya adalah perusahaan PLN, membangun biaya perpindahan (switching cost) contohnya adalah BCA, meningkatkan halangan masuk (barriers to entry), dan mendorong investasi dalam teknologi informasi.

          Investasi dalam teknologi informasi dapat memungkinkan bisnis untuk mengunci pelanggan dan pemasok (dan menahan di luar para pesaing) dengan cara membangun hubungan baru yang bernilai dengan mereka. Hubungan bisnis ini dapat menjadi begitu berharga bagi pelanggan atau pemasok sehingga mencegah mereka untuk meninggalkan perusahaan ke pesaingnya, atau untuk mengintimidasi mereka agar menerima kesepakatan bisnis yang lebih rendah keuntungannya. Usaha-usaha awal untuk menggunakan teknologi sistem informasi dalam hubungan ini berfokus pada peningkatan secara signifikan kualitas layanan ke pelanggan dan pemasok dalam aktivitas distribusi, pemasaran, penjualan dan layanan perusahaan. Selanjutnya, bisnis bergerak ke penggunaan yang lebih inovatif dari teknologi informasi.
          Penekanan utama dalam sistem informasi strategis selama ini adalah mencari berbagai cara untuk membangun biaya perpindahan ke dalam hubungan antara suatu perusahaan dengan pelanggan dan pemasoknya. Singkatnya, informasi dalam teknologi sistem informasi, seperti yang telah disebutkan dalam contoh Wal-Mart, dapat membuat pelanggan atau pemasok tergantung pada penggunaan terus-menerus atas sistem informasi antar perusahaan yang inovatif dan saling menguntungkan. Selanjutnya, mereka menjadi segan untuk membayar biaya atas waktu, usaha, dan ketidaknyamanan yang harus ditanggungnya untuk berpindah ke pesaing perusahaan.
          Dengan melakukan investasi dalam melakukan teknologi informasi untuk meningkatkan operasi atau untuk menyebarkan inovasi, perusahaan juga membangun halangan untuk masuk yang akan mengecilkan hati atau menunda perusahaan lainnya untuk memasuki pasar. Biasanya, hal ini terjadi dengan cara meningkatkan jumlah investasi atau kerumitan teknologi yang dibutuhkan untuk bersaing dalam industri atau dalam suatu segmen pasar. Tindakan semacam ini akan cenderung mengecilkan hati berbagai perusahaan yang ada dalam industri dan mencegah perusahaan luar untuk memasuki industri tersebut.
          Berinvestasi dalam teknologi informasi memungkinkan perusahaan untuk membangun kemampuan TI strategis yang memungkinkannya untuk mengambil keuntungan dari peluang strategis ketika peluang-peluang itu muncul. Dalam banyak kejadian, hal ini terjadi ketika perusahaan berinvestasi dalam sistem informasi canggih berbasis komputer untuk meningkatkan efisiensi proses bisnisnya sendiri. Selanjutnya, dipersenjatai dengan platform teknologi strategis ini, perusahaan tersebut dapat mendorong investasi dalam teknologi informasi dengan mengembangkan berbagai produk dan jasa baru yang tidak akan mungkin dihasilkan tanpa kemampuan TI yang kuat.

Penggunaan Strategis lainnya Teknologi Informasi
·      Kembangkan sistem informasi antar perusahaan yang kenyamanan dan efisiensi menciptakan biaya perpindahan yang akan mengunci para pelanggan dan pemasok di dalam.
·      Lakukan investasi besar dalam aplikasi TI canggih yang dapat membangun halangan untuk masuk para pesaing atau pihak luar untuk masuk ke industri tersebut.
·      Masukkan berbagai komponen TI dalam produk dan jasa untuk membuat pengganti dari produk atau jasa sejenis, menjadi lebih sulit.
·      Dorong Investasi untuk ahli-ahli SI, hardware, software, database, dan jaringan, dari penggunaan operasional menjadi aplikasi strategis.

II.      RANTAI NILAI DAN SISTEM INFORMASI STRATEGIS
          Konsep rantai nilai dikembangkan oleh Michael Porter, konsep ini melihat perusahaan sebagai rangkaian, rantai atau jaringan berbagai aktivitas dasar yang menambah nilai produk dan jasanya, serta selanjutnya menambah margin nilai perusahaan tersebut. Para manajer dan praktisi bisnis harus mencoba untuk mengembangkan berbagai penggunaan internet dan teknologi lainnya yang strategis untuk proses-proses dasar tersebut yang menambah sebagian besar nilai pada produk atau jasa perusahaan, dan selanjutnya menambah keseluruhan nilai bisnis perusahaan.
          Menekankan bahwa internet arus kerja bersama dapat meningkatkan komunikasi dan kerja sama yang dibutuhkan untuk secara dramatis meningkatkan koordinasi administratif dan layanan pendukung. Internet untuk kompensasi karyawan dapat membantu fungsi manajemen sumber daya manusia dalam menyediakan akses layanan mendiri yang mudah untuk para karyawan, menenai informasi kompensasi mereka. Ekstranet memungkinkan perusahaan dan para mitra kerja globalnya untuk menggunakan Web dalam mendesain dan memproses berbagai produk secara bersama-sama.
          Jadi, konsep rantai nilai dapat membantu dalam penganalisisan di mana dan bagaimana cara mengaplikasikan kemampuan strategis teknologi informasi. Konsep tersebut menunjukkan bagaimana berbagai jenis teknologi informasi dapat diaplikasikan ke berbagai proses bisnis tertentu untuk membantu perusahaan mendapatkan keunggulan kompetitif dalam pasar.


Study Kasus
Merril Lynch dan Charles Schwab
          Merrill Lynch adalah contoh klasik dari penggunaan beberapa strategi kompetitif. Dengan melakukan investasi besar dalam teknologi informasi, disertai dengan persekutuan perintis dengan BancOne, mereka menjadi broker sekuritas pertama yang menawarkan jalur kredit, rekening giro, kartu kredit Visa, dan investasi otomatis dalam dana pasar uang, semuanya dalam satu rekening. Hal ini memberi mereka keunggulan kompetitif besar selama beberapa tahun sebelum para pesaing mereka mengembangkan kemampuan TI untuk menawarkan layanan yang hampir sama dengan milik mereka.
          Akan tetapi, Merrill masih berkejar-kejaran dalam perdagangan sekuritas secara online dengan Charles Schwab, e-Trade, dan lain-lainnya. Schwab kini adalah perusahaan sekuritas online yang memimpin pasar, jauh di atas statistik online Merrill. Jadi, investasi besar dalam TI dapat membuat risiko menjadi terlalu tinggi untuk beberapa pemain lama atau calon pemain baru dalam suatu industri, tetapi dapat menguap dengan berjalannya waktu karena berbagai teknologi baru digunakan oleh para pesaing.
         




1 komentar:

Anonim mengatakan...

1xBet Korean Betting Guide: A Legitimate Bet Online
2XBet is another top online choegocasino betting company which takes bets from local bookies and is a great way to have more enjoyable 샌즈카지노 sports betting 1xbet korean and

Posting Komentar